“Dari
Sabang sampai Merauke berjajar pulau-pulau sambung menyambung menjadi satu
itulah Indonesia….”, inilah cuplikan lagu yang
menginformasikan Indonesia sebagai suatu negara yang memiliki karakter unik,
tentunya berbeda dengan negara lain. Keanekaragaman suku, budaya, bangsa, dan
bahasa daerah bukan menjadi tembok pemisah antara satu dengan yang lain. Justru
keberagaman inilah yang menjadikan Indonesia “SATU”, satu rasa senasib dan sepenanggungan.
Beberapa
peristiwa contohnya kerusuhan di Ambon, seakan-akan memutuskan ikatan
bersaudara padahal itu hanya sebagian kecil dari pendapat yang tidak dapat
terinspirasikan dengan baik. Kesalahan ini terjadi akibat kurangnya teknologi
informasi dan komunikasi.
Teknologi
informasi dan komunikasi mulai berkembang secara terus-menerus seiring dengan
perubahan zaman. Tidak heran apabila teknologi informasi dan komunikasimempengaruhi
kebutuhan manusia sebagaimana mestinya.
Dari
kota hingga desa, seluruhnya menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.
Meskipun penyebaran teknologi dan informasi sangat kurang di daerah terpencil,
namun tidak menjadi alasan penghambat untuk mengerti dan memahami perubahan gaya
hidup.
Kota
memang tempat bertumbuhnya alat teknologi dan informasi karena baik dari segi
perindustrian, perdagangan, pendidikan, dan perkantoran semuanya memerlukan
IPTEK. Jadi, Indonesia benar-benar dalam posisi negara yang ma uterus bertumbuh
dalam IPTEK. Sedangkan di desa, pemanfaatan teknologi dan informasi tidak
terlalu pesat seperti di kota tetapi justru pemanfaatannya digunakan untuk
saling berinteraksi antara masyarakat satu dengan yang lain. Baik kota maupun
desa tidak pernah terlepas dari dampak perkembangan IPTEK.
Industri
kecil contohnya pembuatan batik di Yogyakarta menggunakan IPTEK untuk
memasarkan batik sampai ke mancanegara. Sebagai contoh lain di Lombok Barat
membuat suatu alat komunikasi sederhana berupa radio untuk aspirasi masyarakat
di pedesaan. Ini adalah bukti bahwa masyarakat Indonesia terus berkembang dalam
IPTEK.
Banyak
produk-produk popular jika berbicara mengenai aspirasi dan komunikasi
masyarakat Indonesia, contohnya facebook, twitter, blog dan website-website
lainnya. Berdasarkan survei pengguna internet 55 juta orang diantaranya 42,9
juta orang pengguna facebook, pengguna twitter 24,9 juta orang,dan pengguna
blogger 3,3 juta orang. Pengguna internet menggunakan sellular sudah hampir
kira kira 100 juta orang. Dunia maya sebagai medan persahabatan yang menjadikan
Indonesia menjadi satu. Hal ini semakin membuktikan bahwa masyarakat Indonesia
sudah mampu menyampaikan aspirasinya lewat media elektronik.
Persahabatan
bukan hanya dimulai dari pertemuan langsung, namun bisa dari komunikasi tanpa
pertemuan. Persahabatan juga bukan dari pengertian terus-menerus, namun bisa
berupa kalimat mutiara yang terpajang pada sebuah dunia maya.
Pengetahuan
teknologi informasi dan komunikasi ini memang sangatlah sederhana tapi memiliki
makna yang tiada berujung kata. Dokumentasi Linimassa sebagai pembuka dari
serangkaian kacamata Indonesia untuk memberikan dorongan terhadap perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia.